IHTS 2024 Dorong Kolaborasi Mempercepat Pariwisata Ramah Muslim  

author wisata
author wisata 4 Min Read

WISATA INDONESIA | Indonesia Gelar 6th International Halal in Tourism Summit (IHTS) 2024 mengambil tema  Membangun Industri Pariwisata Ramah Muslim yang Berkelanjutan dan Inklusif yang berlangsung dari tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2024 di Jakarta Convention Center.

IHTS ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), acara ini merupakan bagian penting dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024.

Kegiatan IHTS ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pariwisata ramah muslim di Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan di sektor ini dan memperluas posisi Indonesia sebagai pemimpin global.

Sorotan utama termasuk Konferensi Pariwisata Ramah Muslim Internasional, di mana para pemimpin dan tokoh berpengaruh seperti Amalia Adininggar Widyasanti (Deputi Bidang Ekonomi, Bappenas), Rizki Handayani (Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kemenparekraf), Farid Patria (General Manager and Owner Representative, The Trans Luxury Hotel), Fazal Bahardeen (CEO Crescent Rating) dan Riyanto Sofyan (Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia) membahas tren, inovasi, serta strategi dalam pariwisata ramah muslim.

Selain itu, Muslim-Friendly Travel Fair akan menampilkan berbagai produk dan layanan wisata ramah muslim, menciptakan peluang jaringan dan kemitraan yang berharga bagi para peserta.

Dengan penyelenggaraan event IHTS ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dan memperkuat reputasinya di sektor pariwisata ramah muslim di dunia.

Sementara itu Kementerian Pariwisata sangat yakin bahwa melalui inisiatif ini, kami dapat secara kolektif meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya industri halal.

“Hari ini di ISEF 2024, kita dihadapkan pada peluang yang sangat berharga untuk mendorong sektor halal Indonesia lebih maju dan memposisikan negara kita sebagai pemimpin global dalam industri halal pada tahun 2024,” ungkapnya.

Dengan membina hubungan yang lebih baik dan kerja sama lintas batas, kita dapat memperkaya pengalaman umat Muslim. Wisatawan yang pada akhirnya akan mendongkrak UMKM dengan menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja, sehingga semakin mendekatkan kita pada visi Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, dalam rangka memandu pelaku industri wisata memberikan layanan yang lebih baik kepada wisatawan muslim baik domestik maupun global, Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia, dan Bappenas berkolaborasi menyusun sebuah Pedoman Layanan Dasar Pariwisata Ramah Muslim. 

Pedoman dimaksud dilaunching dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival pada 30 Oktober 2024 oleh Ibu  Widiyanti Putri Wardhana (Menteri Pariwisata) didampingi oleh Arief Hartawan (Kepala Departemen Regional Bank Indonesia) dan Rosy Wediawaty (Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional  Bappenas).

Prosesi simbolis dilakukan melalui penyerahan pedoman tersebut dari Menteri Pariwisata kepada Hariyadi Sukamdani selaku Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia dan Riyanto Sofyan selaku Ketua Perkumpulan Pariwisata Indonesia.

Panduan tersebut bersifat opsional dan inklusif, yang mengelaborasi tiga elemen dasar terkait layanan pariwisata ramah muslim, yaitu penyediaan makanan minuman halal, sanitasi dan fasilitas sanitasi yang layak.

“Semoga pedoman dimaksud dapat berkontribusi dalam menjaga dan terus meningkatkan daya saing pariwisata ramah muslim Indonesia,” ungkap Tim Panitia IHTS. []     

Share This Article