WISATA INDONESIA | Jakarta–Institut Pariwisata (IP) Trisakti, bekerja sama dengan Pacific Asia Travel Association (PATA), akan menyelenggarakan International Conference on Community Service (ICCS) 2024 di Kampus IP Trisakti, Jakarta Selatan, pada hari Jumat, 27 September.
Konferensi ini diadakan untuk memperingati Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day, yang dirayakan setiap tanggal 27 September. Selain itu, acara ini juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-55 Institut Pariwisata Trisakti.
Dengan mengangkat tema “Mempromosikan Perdamaian Dunia melalui Keterlibatan Komunitas dalam Pariwisata Berkelanjutan”, ICCS 2024 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan peran strategis pariwisata dalam mendukung perdamaian global, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
ICCS 2024 akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata. Melalui berbagai sesi diskusi, presentasi, dan kolaborasi, konferensi ini akan membahas metode yang efektif dalam memanfaatkan pariwisata sebagai alat untuk meningkatkan pemberdayaan sosial dan ekonomi. Selain itu, konferensi ini juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam berkontribusi terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Acara ICCS 2024 akan dibuka oleh Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Prof. Fetty Asmaniati. Dalam sambutannya, beliau akan menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat untuk mendukung pertumbuhan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pariwisata bukan hanya sebagai rekreasi tapi juga tentang bagaimana kita dapat membangun pemahaman lintas budaya. Di era globalisasi ini pariwisata berperan lebih dari sekadar sektor ekonomi,” kata Fetty.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 triwulan ketiga, pariwisata memberikan kontribusi sekitar 3,9% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dari potensi tersebut IP Trisakti berharap pariwisata dapat menjadi media yang sangat efektif untuk mendorong perubahan sosial ekonomi, terutama bagi masyarakat lokal.
“Oleh karena itu kami berharap konferensi ini dapat menjadi forum yang produktif dengan berbagai gagasan dan menciptakan kolaborasi dan mendukung pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Fetty.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PATA Indonesia dan CEO World Tourism Day Indonesia Dr Agus Canny turut berbagi pandangan tentang peran PATA dalam memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan pariwisata yang berfokus pada perdamaian.
Sesi diskusi panel menghadirkan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito dan dosen Institut Pariwisata Trisakti Dr M Husen Hutagalung.
Sugito menyebut saat ini sudah ada sekitar 6.000 lebih desa wisata di Indonesia. Ia menjelaskan, desa wisata adalah desa wisata yang dikelola oleh pemerintah desa bersama masyarakatnya melalui badan usaha milik desa. Tujuannya adalah pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku utama.
“Ketika desa ini didorong untuk mampu mengoptimalkan berbagai potensi dan sumber dayanya, saya yakin akan menjadi kontribusi besar dalam membangun, mengarahkan pada kesejahteraan. Salah satunya melalui desa wisata,” kata Sugito yang juga Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Untuk itu ia berharap seminar internasional ICCS 2024 dapat membantu mengoptimalkan dan memasarkan potensi desa wisata di Tanah Air. Sugito juga mengapresiasi IP yang memiliki perhatian untuk mendorong desa wisata baik melalui pengabdian kepada masyarakat maupun kerja sama dengan pemerintah.
Kemendes PDTT juga telah melakukan MoU dengan IP Trisakti untuk melakukan kajian dampak pengembangan desa wisata. Selain itu IP Trisakti terlibat dalam penyusunan pedoman pengembangan desa wisata berkelanjutan, hingga pendampingan kepada desa-desa tersebut.
ICCS 2024 juga mengundang akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan untuk berpartisipasi dalam Call for Papers dan kontribusi ilmiah lainnya. Sebagai kontribusi dari hasil pengabdian kepada masyarakat, paper yang dihasilkan melalui acara ini akan dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi SINTA 5. Kurang lebih 50 paper dipresentasikan dalam kegiatan ini.
Selain itu, acara ini melibatkan kolaborasi internasional dengan partisipasi dari berbagai universitas dan institusi nasional serta internasional, termasuk LSPR Communication & Business Institute Jakarta, James Cook University Australia, Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Universitas Gunadarma, dan lainnya.[]