WISATA INDONESIA | Labuan Bajo– Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) menegaskan bahwa kolaborasi antara semua pihak yang terlibat sangatlah krusial dalam pengembangan sektor pariwisata. Hal ini menjadi semakin penting setelah dibukanya penerbangan internasional langsung dari Kuala Lumpur menuju Labuan Bajo pada tanggal 3 September 2024.
“Selamat untuk Labuan Bajo menjadi pintu masuk, pintu gerbang dan satu-satunya bandara internasional di NTT adalah Bandara Komodo,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh, di Labuan Bajo dilansir Antara, Jumat (27/9).
Pernyataan itu disampaikan Frans Teguh dalam menyambut Hari Pariwisata Dunia Tahun 2024 yang bertema pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores pascapenerbangan internasional di destinasi Parapuar Labuan Bajo.
Ia menjelaskan terdapat berbagai tantangan tingginya angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo. Tantangan ini menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi pemerintah dan mitra pariwisata agar selalu memberikan kesan menarik bagi wisatawan.
“Kita lihat pergerakan wisatawan khususnya dari mancanegara pasti apa yang dia akan lihat, apa yang dia akan rasakan, apa yang dia bisa bawa pulang dan ini adalah pengalaman yang harus menjadi tanggung jawab kita bersama dan tentu ini sekaligus juga memberikan perhatian kepada kita bahwa harus ada kerja sama saya antara mitra,” katanya lagi.
Dalam pembahasan lebih lanjut, perlu ditekankan bahwa peningkatan pariwisata memerlukan fokus pada kualitas produk yang ditawarkan, khususnya dari segi pelayanan dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
Di samping itu, ada baiknya wisatawan didorong untuk mengeksplorasi berbagai destinasi dan memperkaya pengalaman mereka dengan keberagaman budaya yang ada di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Diharapkan para pelancong tidak hanya terpusat di Labuan Bajo, tetapi juga menjelajahi kawasan lain seperti Taman Nasional Komodo (TNK) dan destinasi menarik lainnya.”Berarti kita punya tantangan bersama menambah atau meningkatkan jumlah kunjungan membuat juga mereka lebih lama tinggal dan mereka juga mau datang kembali. Saya kira itu menjadi PR kita,” katanya lagi.
Apresiasi ASITA untuk Bandara Komodo
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Manggarai Barat Getrudis Naus mengatakan adanya penerbangan internasional merupakan pencapaian luar biasa dari berbagai pihak demi perkembangan pariwisata di Labuan Bajo, dan dapat menjadi awal bagi penerbangan internasional lainnya ke Labuan Bajo.
“Kami bersyukur dengan adanya penerbangan ini, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada penambahan lagi dari negara lain seperti Singapura atau Australia,” katanya pula.
Namun demikian, ujar dia lagi, hal yang perlu ditingkatkan adalah memberikan kesan yang menarik bagi wisatawan seperti meningkatkan pelayanan serta memperbanyak pertunjukan kesenian dan kebudayaan di Labuan Bajo.
“Sehingga tamu tidak bosan, pementasan tidak hanya acara tertentu karena ada tamu yang ingin lama di sini, ingin lihat, sehingga tamu yang punya waktu, tidak pergi trip lihat apa yang kita punya secara berkelanjutan,” kata dia.
Selanjutnya, ujarnya pula, penanganan sampah secara efektif harus dilakukan secara kolektif oleh semua pihak sehingga Labuan Bajo semakin bersih.
“Terkait sampah harus kolaborasi pemerintah dan masyarakat dan pelaku pariwisata karena travel agent hanya promosi destinasi, tapi apa kesan tamu saat pulang, baik destinasi, pelayanan di hotel, bandara itu yang dibawa ke luar negeri,” katanya lagi.
Sebelumnya, maskapai penerbangan AirAsia dengan penerbangan internasional dari Kuala Lumpur-Labuan Bajo mencatat telah membawa sekitar 1.800 penumpang sejak rute ini dibuka, dengan tingkat kenaikan lebih dari 85 persen sejak awal bulan September 2024, dan sekitar 95 persen penumpang penerbangan internasional ini adalah wisatawan mancanegara.[]